SABDA lagi serius!!!

Mencoba untuk berbagi, mencoba untuk kembali, mencoba untuk pulang, mencoba untuk memindahkan ide dan materi dalam kata, mencoba untuk SEMPURNA



Ketika manusia-manusia satu wajah beberapa topeng datang kepadaku dan berkata,

”hai manusia dangkal, tidak kah kau tau bahwa hari ini adalah hari dimana petir milik sang dewa membakarmu dan menjadikan system peredaran darahmu tak mengalir untuk selamanya. Kau pun membusuk dan menghilang dari pertiwi dimana hanya baumu yang selalu membuat manusia disekitar ingin muntah dan memakimu?”

Aku pun menjawab,

“Tidak. Yang aku tahu wahai manusia-manusia penuh muslihat, hanya karaeng ta’ Ala yang mampu mengembalikanku kepadaNYA, bukan dewa petirmu apalagi rayuan mautmu…
Salah satu dari manusia-manusia satu wajah beberapa topeng itu kemudian maju beberapa langkah mendekatiku dan mengeluarkan badiknya dari sarungnya, yang dengan sekejap ujung badik tersebut telah berada di urat leherku.

Mungkin ini yang dikatakan terancam…

Tapi, mengapa aku hanya diam saja.Bahkan batang leherku perlahan-lahan terus menekan runcingnya mata badik tersebut.Tak ada detak jantung yang semakin cepat dan kencang,semuanya normal saja dan tenang dalam balutan suara puja puji untuk sang DIA…

Aku yakin karenaNYA untuk terus bersama walau darahku dalam hitungan detik bisa saja berhenti siklusnya.Karena mereka tidak pernah tau betapa besar cinta ini untukMu….

0 komentar:

Posting Komentar


sebuah tapak dariku

bergerak dan terus menjadi seperti putaran rosa pedati...
di jalan setapak, berbatu, berbecek hingga beraspal mengenai aku, kau,dia, kita dan mereka...semoga.