SABDA lagi serius!!!

Mencoba untuk berbagi, mencoba untuk kembali, mencoba untuk pulang, mencoba untuk memindahkan ide dan materi dalam kata, mencoba untuk SEMPURNA


“Bersama menuju reformasi total”….seperti itulah teriakan-teriakan para kaum intelektual berjas merah di bawah terik matahari . Seakan-akan, panas dan debu bercampur menjadi peluh menjadi santap siang yang sangat nyaman. Jalan poros utama yang menghubungkan Makassar dengan daerah-daerah ‘bawah’ seperti berkilo-kilo cabai yang telah diblender.

Yuppzz..bertepatan dengan Hari Anti Korupsi sedunia, ribuan mahasiswa berjas merah menaklukkan Makassar dengan modal sepatu, keringat dan semangat untuk tanah air INDONESIA. Longmarch dari ‘rumah’ tamalanrea yang sedikit lagi di swastanisasi, sampai ‘rumah rakyat’ karebosi yang telah dikuasai kaum kapitalis menunjukkan keseriusan mereka untuk mengajak masyarakat makassar bergabung dan bersama-sama untuk melakukan perubahan.

Ketika tiba di depan ‘kantor pelayan-pelayan masyarakat’, ratusan mahasiswa gabungan dari beberapa universitas (terlihat dari beragamnya warna jas almamater yg digunakan) terlihat untuk mencoba memaksa masuk kedalam kantor tersebut. Dan ‘chaos’ pun terjadi. Apalgi setelah diketahui kalau ‘si tuan rumah’ tidak berada di tempat, kekecewaan dapat merubah apasaja, ya…kalau itu harus merusak. Tapi yang menarik, ribuan mahasiswa berjas merah yang tergabung dalam “Aliansi Reformasi Total” sama sekali tidak terpancing akan ‘chaos’ tersebut. Sebuah perubahan gerakan aksi yang sangat mengesankan.

Melihat dan memperhatikan mereka yang berjas merah…sungguh membuatku kagum. Keringat itu, langkah-langkah itu, teriakan itu dan kepalan tangan itu… sungguh, itu adalah kata-kata moral dan nurani yang tak cukup dibahasakan oleh mulut. Konflik internal yang selama ini terjadi antara mereka sendiri yang berjas merah, semuanya dikubur dalam-dalam (syukur-syukur kalo ngga ada yang gali lagi) semuanya melebur dalam dahaga dan kerinduan bersama akan perubahan dan teriakan “UNHAS bersatu tak bisa dikalahkan”….

Titik aksi terakhir di karebosi. Mimbar bebas yang dilakukan begitu menggelora tribun dan semangat kaum berjas merah… semuanya berakhir dengan indah, hingga pulang dan kembali ke ‘rumah’ tamalanrea. iyyyyaaaa…

Ganti Scene…fis IV 204…malam hari…

Beberapa orang mahsiswa menonton televisi, lebih tepatnya mencari liputan berita tentang aksi tadi siang. Tidak beberapa lama, pencarian pun berakhir. Salah satu tv swasta mengangakat berita aksi tadi siang dan wawancara eksklusif oleh yang katanya korlap aksi…

Headline beritanya seperti ini…” Jakarta damai Makassar ricuh”….
Ternyata, apa yang teman-teman berjas merah lakukan sangat tidak menarik bagi para ‘manusia televisi’…mereka lebih suka menunjukkan kekerasan dan kericuhan…sedang aksi damai, ‘ke laut aja deh…’ Makanya, tidak heran apabila aksi mahasiswa kebanyakan ujung-ujungnya mungkin di setting ‘chaos’. So…

0 komentar:

Posting Komentar